Beberapa waktu lalu ada insiden penusukan yang dilakukan oleh sekelompok orang di kota Jogja. Di tempat lain, kejahatan tanpa pandang mangsa juga banyak terjadi. Kejahatan ataupun salah sasaran memang tidak terelakkan. Kita merasa tidak punya musuh tapi bisa saja menjadi korban pengeroyokan, hingga pembunuhan. Para wanita juga tidak aman karena di dalam metro pun mini bisa menjadi sasaran pemerkosaan. Apa yang telah terjadi hingga kejahatan sering salah tempat atau tak pandang bulu?
Lebih baik kita memikirkan bagaimana caranya menjaga keselamatan diri sendiri. Kita tak pernah tahu kalau tiba-tiba orang yang berpapasan dengan kita menusukkan pisau. Mending kalau ditodong, ada semacam tawar-menawar dan kesempatan untuk memahami situasi. Tapi kalau tiba-tiba dikeroyok terus ditinggal lari, kan bingung jadinya?
Mungkin kita perlu senjata untuk jaga-jaga. Tapi apakah senjata itu bisa kita gunakan dengan baik? Punya senjata tapi tak bernyali juga seperti tanpa senjata, tak bisa berbuat apa-apa. Atau kita perlu memakai rompi anti peluru biar kebal tembakan? Bagaimana kalau tembakannya diarahkan ke kepala? Rompi anti peluru atau disebut juga soft-armor harganya mahal, dan perlu ijin khusus untuk memilikinya. Senjata api atau sajam yang besar seperti parang atau pedang samurai juga dilarang dibawa-bawa oleh polisi, bisa disita atau malah kita yang ditangkap dikira penjahat.
Ada beberapa cara untuk menjaga keamanan diri sendiri. Bepergian dengan teman salah satunya, tapi juga tidak menjamin. Sebab kalau yang dihadapi adalah massa berjumlah besar, kita tak punya pilihan selain lari atau sembunyi. Terus gimana dong? Mungkin ada beberapa hal yang bisa dijadikan solusi...
Ada beberapa tipe senjata yang kalau kita nekad, bisa di bawa, misalnya pisau lipat. Tapi kalau ketahuan bawa pisau lipat, bisa ditangkap polisi.
Senjata yang direkomendasikan untuk jaga diri khususnya wanita, adalah semprotan cabe alias pepper spray. Semprotkan ke mata dan larilah selagi penjahatnya kesakitan. Tapi dalam situasi keroyokan, senjata ini juga kurang efektif dan kurang efisien.
Selain pepper spray, ada yang serupa tapi beda cara penggunaannya yaitu senjata kejut listrik atau stun gun. Sekali sengat orang bisa pingsan. Cocok untuk menghadapi copet, pemerkosa (kecuali klo sudah memeluk dan menindih, karena anda akan ikut kesetrum), dan segala jenis kejahatan jarak dekat. Sayangnya, dalam beberapa kasus seperti tawuran, senjata ini juga bisa bikin anda masuk bui.
Klo bawa senjata gak mungkin, atau ribet ngeluarinnya dari saku/ tas, maka anda bisa mulai berlatih beladiri. Ada banyak sekali aliran beladiri yang ada, mulai dari yang keras sampai dengan menari-nari. Tapi semua punya kelemahan. Misalnya Aikido, seni membanting ini tidak bisa digunakan saat kita di dalam bus atau kereta api yang penuh sesak. Demikian juga Capoeira, tendangan yang indah melayang tak bisa dipakai di gang sempit. Mungkin beberapa jenis beladiri lain bisa menangani permasalahan. Misalnya Silat, Krav Maga, atau kungfu Wing Chun yang khusus untuk tempat terbatas. Tapi semua itu juga punya nilai minus misalnya, apakah tempat latihannya ada di dekat anda tinggal? Berapa lama harus berlatih sampai anda benar-benar siap dan mampu membela diri dengan itu? Atau, persiapkan tubuh anda untuk sakit terlebih dulu selama berlatih dengan kayu, sansak, atau teman latihan anda.
Semua punya nilai minus, maka alternatif terakhir adalah.... berdoa! Ya, berdoalah sebelum melakukan perjalanan, pasrah pada Yang Maha Kuasa. Tuhan akan menolong hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa. Tapi bila anda tetap kena kejahatan, mungkin itu karena kurang hati-hati, atau karena lingkungan memang rawan, atau karena Tuhan memberikannya sebagai balasan atas dosa anda di masa lalu, hahaha...
Akhir dari post ini, beberapa tips untuk meminimalisir bahaya kejahatan, antara lain:
1. Jaga penampilan dan berpakaianlah yang simpel dan tidak ribet. Kejahatan rawan terjadi pada perempuan dengan pakaian yang panjang, ribet, atau berambut panjang. Selain itu pakaian yang simpel memudahkan kita melarikan diri.
2. Hindari lewat daerah asing sendirian, apalagi di waktu malam. Atau, kenali daerah yang rawan di lingkungan anda dan hindari akses ke sana.
3. Hindari nongkrong di tempat terbuka seperti pinggir jalan besar, lebih baik nongkrong di masjid atau di tempat-tempat dimana kita punya dukungan moril dan materiil, juga massa. Sekolah saja bisa di drop tawuran, apalagi Cuma pinggir jalan, kecuali kita punya massa cukup banyak yang diajak nongkrong, misalnya pas pengajian, atau selepas latihan karate.
4. Jaga perilaku, omongan, dan cari sebanyak mungkin teman. Hindari punya musuh. Salah satu trik untuk aman adalah dengan menjadi orang terkenal, jadi orang takkan salah sangka kita dikira orang lain.
Sumber: pengalaman pribadi dan obrolan kawan-kawan
Minggu, 25 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Jika dalam pewayangan dikenal Arjuna sebagai sosok pria sempurna, maka dikenal pula sosok Srikandi sebagai wanita idealnya. Ada pula sos...
-
Beladiri adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi bahaya. Ada beberapa macam kondisi bahaya misalnya perkelahian, aksi kejahatan, kecel...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar