Di bawah ini adalah hasil olah rasa surasa dan pikir yang kiranya
lebih baik diunggah disini daripada menuh-menuhin kepala saya...
1.
Kalau Jamak Juja adalah Ya'juj wa ma'juj, apakah Kelabang kores adalah
Khalifah Abu Bakr Al Baghdady al Quraisy (pemimpin ISIS)?
2.
Dajjal bermata satu, seperti lambang Illuminati, lambang uang dollar
Amerika, juga televisi (one vision) yang bisa bikin orang menganggap
surga itu neraka dan sebaliknya.
3. Indonesia andai
dipimpin oleh Prabowo-Hatta akan dapat "kemana-mana" alias Indonesia
akan punya nama besar. Kalau dipimpin Jokowi-JK akan dapat melakukan
banyak hal (membenahi Indonesia). Sebab Hatta Rajasa ibarat kaki
sementara Jusuf Kalla ibarat tangan.
4. Indonesia
berumur 69 tahun, angka yang diawali dengan pelajaran (disertai rasa
sakit) dan hasilnya ekstrem, kalau seneng ya seneng banget, kalau susah
ya susah banget. Bener-bener tahun penuh kehati-hatian!!
5.
NOTONAGORO sudah sampai pada fase GO yaitu Goro-goro.. awas ideologi
radikal yang mengancam bangsa, bisa-bisa peristiwa 1965-1966 terulang
lagi menyeret korban jiwa.
6. Hanya panji merah-putih
(obar-aber) yang akan selamat di Nusantara. Merah= berani, putih=tulus
ikhlas karena suci (suci dari pamrih dan harapan ketamakan nafsu).
Artinya, yang selama ini tapa mbisu pun harus mulai tapa ngrame karena
harus menjadi berani menegakkan kembali keNusantaraan dengan berbasis
kesucian. Di sini bukan agama yang mensucikan orang tapi perilakunya.
7.
Panca Sila boleh hilang, tapi nilai-nilainya abadi. Indonesia boleh
hancur, tapi keNusantaraannya abadi. Tidak masalah presiden atau raja,
karena wahyu keprabon itu milik Tuhan, manusia hanya lantaran saja.
8.
Indonesia tidak akan berdiri atas dasar agama, karena semua agama punya
fanatik dan lunatik, misal Islam kearab-araban (orang Timteng pengen
Islam itu diamalkan seperti yang ada di Timteng, semua sama pukul rata),
orang Hindu India mulai meng-Indiakan Jawa dan Bali, Kristenisasi
berharap "world domination" karena berpendapat Yesus adalah untuk semua,
dlsb. Bagi yang berpegang pada keluhuran nenek moyang, agama menjadi
penyelamat. Bagi yang berpegang pada keyakinan (agama sesuai
pemahamannya sendiri tanpa mengamalkan tuntunan leluhur) maka agama akan
menjadi pengkhianat.
9. Setiap pria dan wanita adalah
ksatria dengan 3 senjata suci: tombak (tuntunan), pedang (kekuatan), dan
panah (batin; manah=hati). Beda antara satria dan bukan adalah: yang
bukan satria menggunakan tameng (berupa agama, ideologi, prinsip, dll.
bukannya menggunakan semua itu sebagai alat sedang mereka sadar bahwa
tindakan pasti akan berbalas. Kebanyakan orang sekarang menggunakan
tameng dan tidak 'apa adanya'.
10. Ciri-ciri orang
selamat:
-Eling lan waspada
-Migunani Tumraping Liyan
-Sugih tanpa bandha, digdaya tanpa aji, nglurug tanpa bala, menang tanpa
ngasorake
-Manunggaling kawula lan Gusti (berusaha sebisa mungkin bertindak
seperti Tuhan dengan meniru kasih sayangNya, Maha PemaafNya,dan selalu
mencoba sedekat mungkin denganNya)
-Bhinneka Tunggal Ika, mencintai sesama makhluk
-Bersahabat dengan kandapatnya (Amarah, Sufiah, Lauwamah, Mutma'innah)
dan bukannya dikendalikan oleh nafsu-nafsu tersebut.
-Sedikit bicara, sedikit makan, sedikit tidur (cegah dhahar klawan
guling) dan banyak mengingat Tuhan serta mengingat mati
-Hormat pada yang tua, sayang pada yang muda, adil pada sesama.
Demikianlah othak-athik gathuk kali ini. Terima kasih telah membaca.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Seorang boss akan melakukan hal yang berbeda dengan seorang ayah. Jika hubungan ayah-anak disamakan dengan boss-pegawai. Seorang boss y...
-
Jika dalam pewayangan dikenal Arjuna sebagai sosok pria sempurna, maka dikenal pula sosok Srikandi sebagai wanita idealnya. Ada pula sos...
-
Beladiri adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi bahaya. Ada beberapa macam kondisi bahaya misalnya perkelahian, aksi kejahatan, kecel...
-
“SAPTA DAYA GESANG MANUNGGAL” By: Ki Mas Ngb. H. Adi Asmoro Sapta Daya Gesang Manunggal Ji Sae Manjing Nir Waras sepisan Kapi nDhagel ...
-
Dalam kisah pewayangan, kesempurnaan seorang laki-laki identik dengan sosok ksatria Arjuna. Meskipun Arjuna dalam kisah Maha Bharata se...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar